Kamis, 31 Oktober 2013

ANTARA IPK DAN KERJA (2013)

Sekarang paling enak nulis blog, bercerita tentang semua hal yang aku ketahui dari sudut pandangku daripada ngerjain skripsi. Semoga aja ini gak mempengaruhi pembaca untuk berpikir seperti aku. Hihihi.

IPK atau orang biasa sebut Indeks Prestasi Komulatif. Ini kita dapat dari semester awal sampai sampai sekarang kalian tempuh atau sampai wisuda. Intinya semuanya di komulatif-in, ditotal dan dibagi semua jumlah sks yang udah kalian tempuh. Tapi kalo mata kuliah mengulang, itu gak bisa buat nambah sks. Agak menyedihkan memang. Kalo di Indonesia itu IPK dari 0-4,00 dan semua yang mendapat IPK 4,00 mereka selalu dibilang orang pintar. Emang otak mereka agak encer. Aku aja membayangkan bisa IPK 4,00. Pasti menyenangkan banget. Jadi perhatian banyak orang. Tapi yang jadi pertanyaan, orang dengan IPK 4,00 apakah soft skill-nya juga encer?? Nah itu yang sering dibicarakan banyak orang. Kebanyakan orang dengan IPK 4,00 atau dikategorikan cumlaude, perfect juga, banyak isu mengatakan soft skill agak kurang. Hal itu bisa jadi karena mereka hanya belajar dan belajar. Dan pekerjaan yang cocok adalah dosen atau peneliti. Karena denga jadi dosen dan peneliti mereka tidak membutuhkan soft skill. Hanya hard skill yang mereka salurkan ke murid/ mahasiswa mereka dan bahan yang diteliti. So, ga masalah lagi buat mereka untuk mencari pekerjaan. Masalah pertama terselesaikan.

Gimana nasib orang-orang yang gak bisa mencapai IPK yang membanggakan saat wisuda??. Hal yang paling berat adalah ketika soft skill mereka kurang begitu bagus. Karena di dunia kerja kenyataanyya adalah perusahaan/kantor menginginkan seseorang yang cekatan, pintar melobi orang, dan dapat mengatasi masalah secara professional.nah, makanya itu softskill itu perlu banget. Soft skill sebenernya gak Cuma lewat organisasi kok. Ketika kalian di bangu sekolah atau kuliah, kalian bisa jadi asisten dosen/guru. Kok bisa? Ya bisa kok, alasannya dengan adanya kalian jadi asisten dosen/guru kalian bisa belajar untuk melatih conversation kalian dengan orang penting. Tata cara percakapan yang baik dan sopan terhadap orang yang penting. Dan hal yang gak pernah boleh ada yaitu malu. Malu itu akan membuat kalian gak bisa berkembang. Selain itu baca buku yang kalian suka, atau seputar berita yang ter-up to date. Nah ketika kalian ngobrol sama dosen, otak kalian itu biar gak kosong, dan percakapan biar berjalan lancar. Lagipula dengan adanya membaca kalian jadi semakin pede kok ketika kalian ngobrol. Itu serius. Baca aja dari hal ringan, kaya berita. Gak usah dari tv, dari hape pun bisa. Download aplikasi berita itu, so kalian bisa tau apa yang lagi trend terjadi. Biar kalian agak gak kuper juga maksudnya seperti itu.

Trus ada lagi caranya, ketika presentasi sebisa mungkin kalian menjadikan diri kalian orang yang pede dengan apa yang kalian sampaikan. Biar pede, seperti yang udah aku bilang, baca. Buka-buka internet kalo kalian males banget baca buku. Lewat hape pun bisa kok. Kalo kalian gak ada smartphone atau gadget yang supercanggih, hape dengan aplikasi java yang bisa dipake googling itu pun udah cukup. Dibawa kemana-mana gampang. Makan buka hape, jalan buka hape, lagi ngapain aja buka hape. Jangan Cuma dipake buat update di media sosial buat hiburan, tapi isi juga otak kalian dengan informasi yang sebenernya sepele dan gak interest banget jadi sesuatu yang suatu saat nanti bisa bikin kamu jadi semakin pede. Misal aja ketika kalian lagi gossip, kalian bisa gosipin berita. Gak Cuma tentang intertainment doang.

Terlalu panjang lebar menurutku, tapi ini menyenangkan berbagi sesuatu hal. Ya bisa disimpulkan, kalo softskill dan hardskill itu perlu bagi orang yang pengen kerja di kantor/perusahaan. Tapi kalo Cuma ingin jadi peneliti atau guru atau dokter hardskill itu merupakan hal cukup dan menjadi hal yang di prioritaskan.
Sekian, semoga bermanfaat :D

Tidak ada komentar: