Sekarang paling enak nulis blog, bercerita tentang semua hal
yang aku ketahui dari sudut pandangku daripada ngerjain skripsi. Semoga aja ini
gak mempengaruhi pembaca untuk berpikir seperti aku. Hihihi.
IPK atau orang biasa sebut Indeks Prestasi Komulatif. Ini
kita dapat dari semester awal sampai sampai sekarang kalian tempuh atau sampai
wisuda. Intinya semuanya di komulatif-in, ditotal dan dibagi semua jumlah sks
yang udah kalian tempuh. Tapi kalo mata kuliah mengulang, itu gak bisa buat
nambah sks. Agak menyedihkan memang. Kalo di Indonesia itu IPK dari 0-4,00 dan
semua yang mendapat IPK 4,00 mereka selalu dibilang orang pintar. Emang otak
mereka agak encer. Aku aja membayangkan bisa IPK 4,00. Pasti menyenangkan
banget. Jadi perhatian banyak orang. Tapi yang jadi pertanyaan, orang dengan
IPK 4,00 apakah soft skill-nya juga encer?? Nah itu yang sering dibicarakan
banyak orang. Kebanyakan orang dengan IPK 4,00 atau dikategorikan cumlaude,
perfect juga, banyak isu mengatakan soft skill agak kurang. Hal itu bisa jadi
karena mereka hanya belajar dan belajar. Dan pekerjaan yang cocok adalah dosen
atau peneliti. Karena denga jadi dosen dan peneliti mereka tidak membutuhkan
soft skill. Hanya hard skill yang mereka salurkan ke murid/ mahasiswa mereka
dan bahan yang diteliti. So, ga masalah lagi buat mereka untuk mencari
pekerjaan. Masalah pertama terselesaikan.
Gimana nasib orang-orang yang gak bisa mencapai IPK yang
membanggakan saat wisuda??. Hal yang paling berat adalah ketika soft skill
mereka kurang begitu bagus. Karena di dunia kerja kenyataanyya adalah
perusahaan/kantor menginginkan seseorang yang cekatan, pintar melobi orang, dan
dapat mengatasi masalah secara professional.nah, makanya itu softskill itu
perlu banget. Soft skill sebenernya gak Cuma lewat organisasi kok. Ketika kalian
di bangu sekolah atau kuliah, kalian bisa jadi asisten dosen/guru. Kok bisa? Ya
bisa kok, alasannya dengan adanya kalian jadi asisten dosen/guru kalian bisa
belajar untuk melatih conversation kalian dengan orang penting. Tata cara
percakapan yang baik dan sopan terhadap orang yang penting. Dan hal yang gak
pernah boleh ada yaitu malu. Malu itu akan membuat kalian gak bisa berkembang. Selain
itu baca buku yang kalian suka, atau seputar berita yang ter-up to date. Nah ketika
kalian ngobrol sama dosen, otak kalian itu biar gak kosong, dan percakapan biar
berjalan lancar. Lagipula dengan adanya membaca kalian jadi semakin pede kok
ketika kalian ngobrol. Itu serius. Baca aja dari hal ringan, kaya berita. Gak usah
dari tv, dari hape pun bisa. Download aplikasi berita itu, so kalian bisa tau
apa yang lagi trend terjadi. Biar kalian agak gak kuper juga maksudnya seperti
itu.
Trus ada lagi caranya, ketika presentasi sebisa mungkin
kalian menjadikan diri kalian orang yang pede dengan apa yang kalian sampaikan.
Biar pede, seperti yang udah aku bilang, baca. Buka-buka internet kalo kalian
males banget baca buku. Lewat hape pun bisa kok. Kalo kalian gak ada smartphone
atau gadget yang supercanggih, hape dengan aplikasi java yang bisa dipake
googling itu pun udah cukup. Dibawa kemana-mana gampang. Makan buka hape, jalan
buka hape, lagi ngapain aja buka hape. Jangan Cuma dipake buat update di media sosial
buat hiburan, tapi isi juga otak kalian dengan informasi yang sebenernya sepele
dan gak interest banget jadi sesuatu yang suatu saat nanti bisa bikin kamu jadi
semakin pede. Misal aja ketika kalian lagi gossip, kalian bisa gosipin berita. Gak
Cuma tentang intertainment doang.
Terlalu panjang lebar menurutku, tapi ini menyenangkan berbagi
sesuatu hal. Ya bisa disimpulkan, kalo softskill dan hardskill itu perlu bagi
orang yang pengen kerja di kantor/perusahaan. Tapi kalo Cuma ingin jadi
peneliti atau guru atau dokter hardskill itu merupakan hal cukup dan menjadi hal
yang di prioritaskan.
Sekian, semoga bermanfaat :D